Bulan Juni merupakan periode libur anak sekolah. Adakah para orang tua telah mempersiapkan ragam pembelajaran bermakna bagi anak di masa liburan tersebut? Orang tua dapat memilih opsi belajar lewat perjalanan.
Perjalanan yang dimaksud, bisa direncanakan jauh-jauh hari, ataupun sekadar spontan saja. Jaraknya pun bisa lintas negara, lintas kota, serta bisa pula di area sekitaran rumah saja. Yang perlu diupayakan membersamai anak dalam perjalanan tersebut.
Belajar lewat perjalanan, memang apa saja yang dapat dipelajari? Salah satunya adalah daya observasi. Mengaktifkan panca indra selama perjalanan tersebut. Orang tua dan anak pun dapat berdialog mengenai apa-apa yang ditemui dalam perjalanannya. Hal-hal yang mungkin baru dalam perbendaharaan pengetahuan dan pengalaman.
Belajar lewat perjalanan, juga dapat melatih perencanaan, serta eksekusi di lapangan. Sebelum menempuh perjalanan, berbagai riset, persiapan dapat dilakukan. Seru sekaligus menantangnya, ketika di perjalanan, bisa jadi ada hal-hal tak terduga, tak terperhitungkan. Maka di situlah orang tua dan anak dapat bekerja sama, berupaya memecahkan masalah yang ada. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi – ketiga komponen tersebut, dapat diaplikasikan dengan melakukan perjalanan.
Pada perjalanan, berbagai rupa-rupa pembelajaran dapat bermekaran dalam tindakan, seperti bersabar menunggu, sigap beradaptasi bila ada hal yang melenceng dari rencana, belajar membuat keputusan dari opsi-opsi yang ada, dan sebagainya.
Belajar lewat perjalanan, hal tersebut juga dapat menjadi momen kebersamaan serta saling mengenal, memahami antara orang tua dan anak. Dalam perjalanan tersebut, cobalah untuk mindful dan being present, maka jam-jam di perjalanan akan begitu bermakna serta terkenang kemudian.