Bagaimana Anda memaknai konsisten dalam berkarya? Adakah berarti senantiasa menghasilkan karya-karya yang baik adanya? Konsisten dalam berkarya dalam sisi lainnya dapat dimaknai untuk tetap melakukan berkarya.
Manusia, dalam hidup sehari-harinya, menghadapi aneka macam perasaan, kesibukan, dan sebagainya. Maka berkonsisten dalam berkarya sesungguhnya merupakan upaya yang memerlukan ketekunan.
Bagaimana mengelola diri ketika sedang jenuh berkarya, sedang tidak mood, sedang hectic, dan sebagainya. Pada titik seperti itulah sesungguhnya diuji konsistensi dalam berkarya.
Konsistensi dalam berkarya juga sesungguhnya membiasakan ritme berkarya. Ibarat istilah ‘the show must go on’. Maka karya pun selaiknya tetap ‘go on’, dengan ragam keadaan yang melatarinya.
Konsistensi dalam berkarya bisa merupakan sebuah sikap ‘bodo amat’. ‘Bodo amat’ bila hasil hari ini tak sebagus sebelumnya. ‘Bodo amat’ ketika hari ini cuma bisa 5 menit mengerjakannya, padahal biasanya 30 menit. Konsisten tak selalu berarti melakukan hal yang sama terus dengan sempurna. Tapi juga ketika kita tetap melakukannya, walaupun masih banyak kekurangan.
Konsisten dalam berkarya juga dapat kontekstual dengan berkreasi di era kekinian. Di mana untuk senantiasa hadir. Bila karyanya kurang baik hari ini, masih ada hari esok, di mana dapat “ditambal” kekurangan karya yang ada.
Konsistensi dalam berkarya juga perihal intensitas mengasah keterampilan. Penyair Joko Pinurbo pernah bertutur bahwa tiap harinya ia senantiasa mengutak-atik kata. Tak selalu harus menjadi puisi, namun tetap mengakrabkan diri dengan kata-kata. Konsistensi dalam berkarya juga merupakan upaya personal branding. Bagaimana muncul, muncul lagi dengan karya, sehingga diingat, melekat di ingatan, persepsi orang-orang