Carian
Mengapa Melakukan Sesuatu Yang Berulang Itu Penting? 
July 4, 2024 Arifin

Psikolog Dono Baswardono mengungkap prinsip kerja otak perihal gunakan atau kehilangan. Menurutnya sirkuit dan jalur saraf yang tidak terlibat dalam suatu aktivitas secara berulang atau berkala akan kehilangan kesegarannya. Akhirnya jalur saraf itu tidak efisien sehingga aktivitas yang tadinya tampak mudah, menjadi jauh lebih sulit.

Perlu diketahui bahasa otak adalah pengulangan. Lewat repetisi, otak membangun koneksi saraf menjadi lebh efisien. Makin sering mengulang aktivitas, prosesnya jadi otomatis karena terbentuk engram (orkestra neuron) di otak.

Berdasarkan prinsip tersebut, maka mengulang-ulang atau rajin berlatih diperlukan untuk menguasai sesuatu. Aneka keterampilan seperti memasak, men-dribble bola basket, kerajinan tangan, memotret, menulis, dan sebagainya – dapat menggunakan prinsip pengulangan atau rajin berlatih. Kiranya membiasakan yang benar, merupakan upaya yang dapat terus-menerus dilakukan.  

Prinsip kerja otak pada ‘gunakan’ sesungguhnya dapat dimaknai sebagai mempelajari berbagai keterampilan baru ataupun membiasakan tindakan, perkataan yang baik. Otak memiliki kemampuan berubah yang disebut neuroplastisitas. Maka sesungguhnya seseorang dapat “memprogram” dirinya dengan kata-kata positif yang diucapkan berulang kali dalam sehari. “Aku bisa”, “Aku berdaya”, “Aku mampu”, misalnya merupakan deretan contoh kata positif yang dapat diinternalisasi, diulang-ulang dalam keseharian.

Sementara itu prinsip kerja otak pada ‘kehilangan’, dapat ditujukan untuk berbagai pikiran negatif, seperti “Aku tak bisa”. Upayakan untuk mengeliminasi pelbagai pikiran negatif. Otak dan seluruh sistem saraf manusia rutin melakukan proses yang dikenal sebagai “pruning” atau membuang sambungan saraf yang tidak efektif. Bila sambungan saraf yang berkonten pikiran negatif jarang dipakai, maka akan dipangkas seperti cabang pohon yang tidak menghasilkan.

Komen