Empat tim yang lolos ke semifinal Piala Eropa 2024 telah terkonfirmasi. Spanyol, Prancis, Inggris, Belanda, menjadi negara-negara tersisa di gelaran Euro 2024. Pada babak perempat final, dua laga ditentukan via adu penalti. Satu laga hingga ke babak perpanjangan waktu. Hanya Belanda menghadapi Turkiye yang rampung pada waktu normal.
Bukan tak mungkin partai semifinal yang berlangsung harus ditentukan hingga adu penalti. Bekal dari laga sebelumnya dapat menjadi perkiraan bila penalti kejadian lagi, apa yang akan terjadi.
Untuk Inggris di bawah asuhan Gareth Southgate punya torehan yang lebih baik di tahap adu penalti dibandingkan Inggris yang selama ini dikenal. Inggris memang kerap tertunduk selepas adu penalti. Southgate sendiri pernah merasakan pahit kegagalan sebagai eksekutor di semifinal Piala Eropa 1996.
Secara statistik, Inggris telah memenangi tiga dari empat adu penalti terakhir yang mereka hadapi selama ditangani Southgate. Sebelumnya, Inggris tercatat tujuh kali kalah dalam adu penalti di turnamen besar.
Pada adu penalti menghadapi Swiss di perempat final, tim Inggris mendapatkan atensi dari botol minum kipernya Pickford serta Toney yang menendang tanpa melihat bola. “Contekan” ke mana kira-kira penendang Swiss terpotret juru foto di botol minum yang dibawa kiper klub Everton ini. Benar saja “contekan” arah tendangan Akanji diterapkan Pickford dan berbuah manis.
Sedangkan striker Ivan Toney yang baru masuk di babak perpanjangan waktu, mencuri perhatian bagaimana dengan jitu ia menendang tanpa melihat bola yang disepaknya. Bukan kali pertama sesungguhnya hal itu dilakukan, di klubnya Brentford, Toney telah memeragakan eksekusi penalti yang sungguh berani tersebut.
Masih dari hal menarik pada adu penalti, tim Prancis menghadirkan sejumlah penendang yang tak terduga bagi Portugal. Terdapat Ousmane Dembele, Yousouf Fofana, Jules Kounde, Bradley Barcola, dan Theo Hernandez yang menjadi algojo. Kelimanya sukses menaklukkan Diogo Costa. Deretan penendang penalti tersebut praktis tak diduga, serta tak berada dalam “radar”. Contohnya Kounde yang mengambil penalti pertamanya dalam karier profesionalnya.
Ada pun kiper Portugal Diogo Costa yang dikenal piawai dalam adu penalti harus tertunduk di perempat final. Padahal beberapa hari sebelumnya Costa sukses mementahkan tiga tendangan penalti beruntun di babak adu penalti menghadapi Slovenia.
Akankah babak semifinal menyajikan kisah menarik lainnya terkait adu penalti? Menarik dinanti.