Evaluasi dapat diartikan sebagai penilaian. Dengan evaluasi juga dapat ditakar telahkah sesuai dengan kebutuhan konsumen atau pengguna. Evaluasi memerlukan pengumpulan dan pengamatan berbagai macam bukti.
Evaluasi dapat dilakukan dalam berbagai skala. Baik yang sifatnya individual maupun entitas. Pun skala kerumitan dalam melakukan evaluasi yang beragam. Evaluasi juga dapat menjadi parameter ukur mengenai perencanaan dan pengerjaan.
Mari berikan dengan contoh kasus, sekiranya Anda menulis, maka salah satu opsi untuk menjadi bahan evaluasi yakni tulisan macam mana yang paling banyak dibaca. Lalu periksa juga rasio baca (read ratio). Dengan bekal parameter tersebut dapat dilakukan evaluasi, seperti topik apa yang sebaiknya ditulis, tulisan jenis apa yang kurang diminati pembaca, bagaimana cara agar pembaca membaca hingga akhir. Tentu Anda boleh menggunakan parameter evaluasi apa saja untuk mengukur. Yang jelas dengan adanya evaluasi, maka dapat melahirkan rekomendasi apa yang sebaiknya dilakukan ke depannya.
Evaluasi juga merupakan instrumen untuk menguji asumsi. Adakah asumsi, perkiraan yang dilakukan tepat?
Evaluasi juga dapat dilakukan dengan “sederhana”, misalnya dengan melibatkan orang-orang dari lingkar terdekat. Tanyakan kepada mereka mengenai apa yang kita kerjakan, di mana sisi kurangnya.
Dengan melibatkan orang-orang dari lingkar terdekat, berbagai celah, kurang, yang sebelumnya tak terlihat mungkin jadi kentara. Pun begitu dengan langkah perbaikan yang baiknya dilakukan.
Melibatkan orang lainnya untuk mengevaluasi juga lebih memungkinkan objektivitas. Teramat mungkin bila kita bias, subjektif, serta terlalu melihat apa yang dikerjakan “sempurna”.