Kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) merupakan momok bagi masyarakat karena menimbulkan dampak buruk untuk kesehatan dan menjadi pemicu berbagai penyakit.
Kolesterol jahat yang tinggi ditandai dengan kandungan lemak lebih tinggi dibandingkan proteinnya. Bahayanya, LDL tinggi dengan kadar lebih dari 250mg/dL bisa menjadi faktor risiko beragam penyakit seperti kardiovaskular, stroke, dan diabetes melitus.

Gejala kolesterol jahat dapat berbeda-beda pada tiap individu. Ada pun gejala umum yang ditimbulkan antara lain kesemutan pada bagian tangan dan kaki, nyeri pada dada, sakit kepala, mudah lelah dan ngantuk yang bisa membuat tubuh seolah “low-batt” saat beraktivitas.
Di sisi lain, kolesterol jahat dapat dihindari dengan mengubah pola hidup, antara lain mengurangi makanan tinggi lemak. Lemak seperti olahan susu, butter dan daging yang tidak diolah dengan tepat jadi pemicu utama kolesterol jahat tinggi. Maka mulailah mengurangi makanan berlemak.
Sebagai gantinya, Anda dapat mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat, antioksidan tinggi serta rendah gula dan kolesterol. Contoh makanannya seperti oatmeal, beras merah, sayuran, daging rendah lemak, biji-bijian, dan tanaman herbal yang punya antioksidan tinggi seperti curcumin.
Lalu perhatikan pula cara mengolah makanan. Kalau bisa direbus atau dikukus, dan hindari menggoreng dengan minyak yang sudah dipakai berkali-kali.
Kolesterol jahat juga dapat ditangkal dengan menjauhi merokok dan alkohol. Zat yang terkandung dalam alkohol dan rokok bisa menghambat perjalanan kolesterol ke hati. Hal itu membuat adanya penumpukan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.