Carian
Telah Tepatkah ‘Algoritma’ Keseharianmu? 
July 26, 2024 Arifin

Media sosial memiliki algoritma. Dengan algoritma itu, pengguna senantiasa disuguhkan, direkomendasikan, hal-hal yang terkait dengan yang dilihatnya. Dengan begitu waktu di media sosial tersebut dapat menjadi lebih lama – di antaranya karena faktor disuguhkan segala hal terkait yang disukai.

Algoritma semacam ini misalnya, bila seseorang hobi melihat konten sepak bola, anime, maka kedua konten tersebut akan senantiasa disuguhkan oleh media sosial. Alhasil dari sekadar melihat sekilas niatnya, namun jadi lihat lagi dan lagi, karena konten-kontennya disukai.

Hal semacam itu yang dapat menjelaskan pula mengenai konsep echo chamber. Seseorang dapat cupat karena dipasok informasi sejenis.

Dari penjelasan di atas, maka hal itu dapat dipetik dalam konteks diri dan kehidupan. Adakah “algoritma” yang telah dipilih dalam keseharian sesuai dengan mimpi, visi misi kehidupan personal? Maka cobalah telaah, evaluasi. Dikarenakan seseorang merupakan makhluk kebiasaan, serta bisa dibiasakan. Adakah kebiasaan diri telah konstruktif?

Maka biasakan yang benar. Bukan membenarkan yang biasa. Pilah pilihlah “algoritma”, kebiasaan yang sekiranya akan membuat diri lebih baik.

Sementara itu, seseorang juga dapat untuk keluar dari “tempurungnya”, serta mengenal “algoritma” lain. Hal ini untuk memitigasi echo chamber.

Maka cobalah untuk meluaskan lingkup pergaulan, hobi, dan sebagainya. Dengan begitu seseorang akan dapat melihat secara lebih kaya perspektif.

Komen