Carian
Melakukan Pengamatan Di Episentrum Cerita 
August 2, 2024 Arifin

Sastrawan Putu Fajar Arcana, memberikan tips menarik, “Jika Anda ingin mengetahui apa yang dikonsumsi warga kota sehari-hari dan bagaimana karakter kota serta penghuninya, datanglah ke pasar. Ya, pasar merupakan “laboratorium yang tepat untuk melakukan pengamatan”. Di pasar, Anda akan mendapatkan pasokan “bahan cerita”. Berbagai tema, ragam keresahan, pun dengan dialek-diksi yang dapat Anda amati di pasar.

Berbagai tempat yang merupakan simpul massa memang dapat menjadi “episentrum cerita”. Selain pasar, Anda juga dapat mempertimbangkan bandara, pelabuhan, stasiun. Dikarenakan Anda cukup berbekalkan panca indra untuk menangkap pemantik-pemantik cerita yang ada. Apa yang didengar, apa saja yang dilihat, aroma yang dicium, apa yang disentuh, dan rasa yang dinikmati.

Pengamatan di simpul massa seperti pasar, bandara, pelabuhan, stasiun – pun dapat dipertajam dengan mengajukan pertanyaan. Dari observasi dengan menyertakan panca indra tersebut, lalu bila perlu diperdalam bahannya, bisa mengajukan pertanyaan. Di sinilah skill komunikasi, bersosial, perlu digunakan.

Pengamatan yang dilakukan di tempat simpul massa tersebut ibarat berburu bahan cerita. Maka upayakan berburu dengan sebaik-baiknya, sehingga ketika meramu cerita, praktis bahan-bahannya telah lengkap. Ketika meramu cerita, untuk cerita fiksi, dapat diimajinasikan dengan kemungkinan-kemungkinan dalam benak. Berbagai perburuan bahan yang basisnya data-fakta tersebut, dapat dipadukan dengan imajinasi ketika di fase meramu.

Menulis cerita, memang memerlukan kesabaran. Telaten melakukan pengamatan, “berburu bahan dasar cerita”, meramu bahan cerita tersebut, lalu melakukan proses penyuntingan. Ketika telah rampung menjadi cerita, lihatlah ada sisi humanis, bagaimana cerita karangan Anda dapat menjadi penyambung lidah, penyambung kisah-kesah dari orang lain.

Komen