Anak memiliki minat dan bakat masing-masing. Orang tua dalam hal ini dapat turut serta mendukung, menyuburkan bakat dan minat anak. Di antaranya dengan mengikutsertakan kursus hobi pada anak.

Apa saja yang perlu ditilik terkait kelas tambahan, serta kursus di luar jam sekolah ini? Orang tua hendaknya mengetahui bakat serta minat anak. Hal ini dapat dilakukan dengan pengamatan, serta dapat pula bertanya kepada anak mengenai hal yang diminatinya.

Kursus ataupun kelas tambahan, di samping itu juga dapat untuk menstimulasi, mengejar ketertinggalan dari anak. Sebagai contoh, anak-anak yang tumbuh berkembang saat pandemi Covid-19, teramat mungkin kurang terstimulasi secara fisik. Hal tersebut tak terlepas dari sejumlah pembatasan sosial yang dilakukan di masa itu. Bagi orang tua yang merasa anaknya perlu diperbaiki stimulasi fisik bagi anak, maka dapat mengikutkan anak pada kursus yang terkait aktivitas fisik, misalnya atletik, renang, dan sebagainya.

Hal selanjutnya yang perlu ditelaah terkait pembiayaan kursus hobi. Hitunglah biayanya secara akurat. Lalu juga pertimbangkan waktu dan tenaga yang dialokasikan, baik dari sisi anak, maupun orang tua. Misalnya, kebutuhan antar-jemput ke tempat kursus, seberapa jauh jarak tempat kursus dengan rumah, dan sebagainya.

Pertimbangkan pula perihal kemungkinan kelelahan fisik dan emosional anak. Maka perkirakan kemampuan serta beban anak, dari di sekolahnya serta di kursus hobinya. Bila anak terlalu padat jadwalnya, serta beban di sekolah serta kursus hobinya terlalu berat, anak dapat mengalami keletihan secara fisik dan emosional. Cari tahu, amati, kadar kegembiraan, semangat anak kala menjalani sekolah dan kursus hobi. Bila ada keluhan capek dari anak, coba telusuri dan pertimbangkan keberlanjutan kursus hobi yang diikuti.

Kursus hobi juga memungkinkan mengasah kemampuan sosial anak. Di mana anak-anak yang memiliki preferensi yang sama saling bersahabat, berkomunikasi, serta dapat ikut lomba bersama-sama.