Carian
Membaca, Melihat Dari Sudut Pandang Lain 
August 9, 2024 Arifin

Membaca, memungkinkan seseorang untuk melihat dari sudut pandang lain. Ambil contoh dengan pemberitaan di media arus utama yang mengenal konsep cover both side. Bila terdapat pro kontra terhadap isu tertentu, dengan cover both side, maka diberikan ruang pihak pro dan pihak kontra untuk mengemukakan pendapatnya.

Membaca novel, memungkinkan seseorang untuk melihat dari sudut pandang lain. Sampelnya dapat dilihat pada novel The Bartimaeus Trilogy: Gerbang Ptolemy, terdapat tiga tokoh utamanya yang diberikan ruang untuk menunjukkan point of view-nya. Nathaniel dari sisi penyihir, Bartimaeus dari sisi jin, dan Kitty Jones dari sisi orang biasa. Menarik kiranya melihat masing-masing sudut pandang, bisa jadi bandul keberpihakan pembaca pun akan berayun-ayun di antara para tokoh-tokoh dengan ragam latar belakang tersebut.

Ragam point of view juga dapat dilihat pada komik Attack on Titan. Semula dari poros Eren Yeager, untuk kemudian diperlihatkan pula dari sisi Reiner Braun, Annie Leonhart, Zeke, Gabi, dan sebagainya.

Sementara itu, membaca fabel dapat membawa pembaca menyelami cara pandang hewan. Walau secara definisi, fabel merupakan cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti). Namun, sekurangnya terdapat ciri mendasar dari hewan. Fabel juga dapat “menyentil” sifat buruk manusia seperti keserakahan, kesombongan, kebodohan, dan sebagainya.

Lalu, pernah membaca, di mana tokoh utamanya adalah “benda mati”? Saya coba berikan contoh melalui buku Akan ke Mana Boti? Buku tersebut mengisahkan Boti, si botol merah, telah lama tinggal di dalam toko swalayan. Suatu hari, ia keluar toko dan hanyut di sungai.

Boti (si botol merah) sempat hanyut terbawa arus sungai yang deras. Di sungai terdapat aneka sampah. Ternyata Boti dan sampah plastik lainnya didaur ulang untuk menjadi kursi di taman. Sudut penceritaan pada buku tersebut dari sisi Boti (si botol merah).

Komen