Bila boleh menunggang arus yang sedang tren ‘bisa, Yura’ yang terinspirasi dari lagu Risalah Hati yang dinyayikannya:
Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta kepadaku
Beri sedikit waktu
Biar cinta datang karena telah terbiasa
Selain cinta, rumus membiasakan dapat berlaku di banyak hal. Misalnya, rumusan dari Kaizen yang mengapresiasi progres yang terjadi walau kecil. Ada perbaikan terus-menerus. Hal senada juga ditemukan pada buku Atomic Habits karya James Clear. Hal-hal yang sifatnya atomic, satu persen saja setiap hari kalau kita konsisten selama 365 hari, setelah satu tahun kita mengalami peningkatan sebesar 37 kali.
Maka, jangan remehkan alokasi waktu, pembiasaan yang dilakukan tiap kali. Bila Anda merasa kesulitan dengan suatu subjek, cobalah alokasikan waktu lebih, senantiasa berurusan dengan subjek tersebut. Lama-lama subjek tersebut akan terbiasa dalam keseharian. Ambil contoh, dengan tema tertentu yang sulit dipelajari ketika di sekolah. Ternyata Anda membutuhkan waktu lebih lama, lebih intens, untuk mempelajarinya, untuk membiasakannya, alhasil bisa menguasai subjek yang semula sulit tersebut.
Waktu yang lebih, intensitas yang lebih kerap, juga dapat diterapkan bahwa butuh adaptasi agar terbiasa.
Perihal ‘membiasakan’ juga dapat terkait dengan lingkungan. Maka ceklah lingkungan, adakah mendukung untuk sesuatu yang konstruktif. Manusia dapat memengaruhi-dipengaruhi oleh lingkungan. Bila berada di lingkungan konstruktif misalnya, yang suka berolahraga, suka makan dengan gizi seimbang, suka membaca buku – maka seseorang pun dapat ikut jadi terbiasa.
Dari media sosial, hal itu dapat diupayakan di antaranya, dengan mengikuti para pemengaruh, konten terkait yang konstruktif. Sehingga paparan, algoritma yang diterima, membiasakan hal-hal yang baik.