Adakah Anda menjadikan membaca sastra sebagai bacaan dalam keseharian? Membaca sastra dapat berfaedah, di antaranya mengikuti perjalanan karakter-karakter dalam cerita. Bagaimana mereka menghadapi konflik, langkah apa yang ditempuh oleh mereka, serta sejumlah pilihan yang tak selalu tegas, konsekuensi dari pilihan mereka, dan sebagainya. Dengan demikian, seperti membaca kehidupan.
Melalui sastra yang merupakan cerita, adalah sarana untuk menanamkan, mengenalkan nilai. Pembaca kiranya akan mengetahui mana yang harus diperjuangkan nilainya serta mana yang baiknya dihindari.
Sastra juga dapat “melatih” pembacanya untuk mengetahui ragam cara bercerita. Bagaimana pesan-pesan dalam sastra dikemas dalam cerita. Terus-menerus membaca sastra, maka pembaca pun memiliki pengetahuan tentang bagaimana bercerita. Hal tersebut untuk kemudian dapat diperdalam dengan mencoba membuat karya sendiri dengan pengemasan berupa cerita.
Melalui sastra, diajak untuk mengenal alam pikiran, serta ekosistem yang melingkupi karakter-karakter yang ada. Bagaimana kodrat alam, kodrat zaman, terlihat melalui bacaan sastra. Dengan demikian pembaca dapat mereguk berbagai disiplin ilmu dengan membaca sastra.
Bagaimana bahasa yang digunakan juga dapat terdeteksi melalui sastra. Lazimnya pada narasi, penulisan dilakukan secara formal. Sedangkan pada dialog, lisensi puitis praktis bekerja, dimana bahasa keseharian akan ambil bagian. Maka dari dialog para karakter, perihal sejarah, psikologi karakter, bagaimana mereka bertutur dapat diketahui.
Membaca sastra juga membawa pembacanya sebagai bagian dari masyarakat dunia. Maka cobalah baca pula sastra dari negara lain. Maka Anda akan dibawa untuk mengenali sejumlah hal unik lainnya, serta bak berjalan-jalan ke negara lain. Pengetahuan dan wawasan pembacanya juga menjadi dapat lebih mengerti tentang situasi dan kondisi yang terjadi di dunia. Di samping itu ada nilai-nilai yang sifatnya universal, serta berlaku di seluruh dunia.