Carian
Mengapa Belajar Sejarah Itu Penting? 
August 27, 2024 Arifin

Dan terjadi lagi

Kisah lama yang terulang kembali

Sejenak itu memang petikan lirik dari lagu Separuh Aku dari band NOAH. Namun, kiranya potongan lirik tersebut dapat dimaknai betapa pentingnya belajar sejarah. Salah satu fungsi belajar sejarah yakni melakukan mitigasi, antisipasi dari kemungkinan terburuk. Mengantisipasi agar kisah buruk di masa lalu tak terulang lagi di masa kini dan masa mendatang.

Antisipasi dengan berbasis sejarah itu dapat menilik karakter, seperti yang diungkap tokoh Mohammad Hatta, “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur sulit diperbaiki”. Perihal ketidakjujuran sulit diperbaiki, maka bila bertemu dengan orang yang telah memiliki rekam jejak tidak jujur, baik kiranya untuk berhati-hati, waspada.

Dalam terminologi kitab suci melalui penceritaan juga dikisahkan mengenai orang-orang di masa lampau. Sebut saja Fir’aun, Qarun. Nyatanya sejarah dari sosok Fir’aun, Qarun tersebut masih diduplikasi dalam berbagai skala, dimana-mana, dalam berbagai masa. Bagaimana haus kekuasaan serta haus kekayaan, menemukan referensinya pada Fir’aun dan Qarun tersebut.

Dari sejarah, bagaimana pola tindakan manusia dapat dijadikan pembelajaran. Musim berganti, waktu terus berjalan, namun manusia memiliki kecenderungan universal untuk melakoni pola tindakan tertentu

Meski begitu, berikan juga ruang untuk kemungkinan sejarah baru. Hal itu dapat terjadi, ambil misal pada ranah sepak bola yang kerap menggunakan data analisa sejarah. Bagaimana rekor pertemuan dari tim yang akan bertanding, bagaimana sejarah dari pemain-pemain yang berlaga, dan sebagainya. Nyatanya bermunculan pula pola di mana hadir sejarah baru, yang bertolak belakang dari sejarah-sejarah yang pernah ada.

Memberi ruang untuk kemungkinan sejarah baru juga dapat dimaknai sebagai upaya dari orang-orang yang berusaha melakukan perbaikan, transformasi, dari dirinya di masa lalu. Selama hayat masih dikandung badan, masih ada momentum untuk menghadirkan sejarah-sejarah kebaikan.

Komen