Seperti dilansir Antara, setiap Jumat malam di Gate E Gelora Bung Karno (GBK) menjadi titik kumpul seru untuk muda-mudi. Walau tidak saling kenal, mereka langsung akrab dengan bermain permainan lawas seperti lompat tali, galasin, sarung berantai, dan lainnya. Suasana penuh keakraban serta membuat nostalgia masa kecil berbaur dengan cerita-cerita baru.
Gema permainan lawas beberapa tahun lalu juga sempat menggaung seiring suksesnya serial Squid Game. Serial bergenre survival thriller ini medasarkan permainannya pada sejumlah permainan tradisional anak-anak Korea.
Sebut saja Ddakji, yang hadir saat para calon pemain sedang direkrut untuk bergabung dalam Squid Game. Seperti dilansir ruparupa, dalam permainan Ddakji, akan ada 2 kartu berwarna merah dan biru. Kedua pemain harus memilih 1 warna. Kemudian, masing-masing pemain harus berusaha melempar kartu mereka ke lantai untuk membalikkan kartu lawannya. Yang gagal membalikkan kartu lawan akan mendapatkan hukuman.
Permainan lainnya yang juga menarik atensi publik yakni “Mugunghwa kkoci pieot seumnida”. Dalam bahasa Korea berarti bunga Mugung telah mekar.
Mugunghwa kkoci pieot seumnida dimainkan oleh sekelompok orang yang mengawali permainan dengan berdiri di garis start. Satu orang yang menjaga menunggu di garis finish sambil menutup mata dan menghadap ke pohon. Si penjaga akan menyebutkan kata “Mugunghwa kkoci pieot seumnida” dan setelah selesai ia akan segera berbalik menghadap ke sekelompok peserta.
Saat si penjaga menghadap ke pohon, para pemain harus bergegas lari ke arah garis finish. Tetapi saat penjaga telah selesai mengucapkan “Mugunghwa kkoci pieot seumnida” tersebut, para pemain harus segera diam membeku. Siapa yang bergerak akan langsung kalah, sedangkan yang berhasil sampai ke garis finish terlebih dahulu akan menjadi pemenangnya.
Lalu terdapat juga permainan lainnya seperti Sugar Honeycombs (Permen Dalgona), Tug of War (dikenal dengan tarik tambang), Marbles (kelereng), Glass Stepping Stone (yang bak permainan engklek).
Dan pada permainan terakhir di serialnya disajikan Squid Game atau Permainan Cumi-cumi. Di beri nama demikian karena peserta akan bermain di arena yang berbentuk seperti cumi-cumi.
Dalam permainan ini, peserta dibagi menjadi penjaga dan penyerang. Cara bermainnya, penyerang harus masuk ke arena cumi-cumi dan berlari melewati berbagai pertahanan yang ada, kemudian menginjak area dalam kepala cumi-cumi untuk menang. Sedangkan penjaga harus berusaha menghalangi si penyerang dan mendorongnya keluar dari arena untuk menang.
Serial Squid Game telah kembali menyegarkan ingatan tentang ragam permainan tradisional. Di samping itu juga menunjukkan bagaimana wahana media visual dapat berperan dalam menggelorakan semangat bermain permainan tradisional.
Kepedulian itu di antaranya ditunjukkan dalam serial Upin & Ipin yang menghadirkan sejumlah permainan tradisional. Upin-Ipin beserta kawan-kawannya bermain baling selipar, konda kondi, sepak bulu ayam, tutup botol (ceper), sepak takraw, kelereng guli, tarik upih, lompat getah, jentik pensel, kapal kertas. Mana satukah permainan tradisional kawan-kawan pernah main?