Carian
Menikmati Jeda 
September 4, 2024 Arifin

Jeda memiliki definisi sebagai waktu berhenti (mengaso) sebentar; waktu beristirahat di antara dua kegiatan atau dua babak (seperti dalam olahraga dan sebagainya). Jeda juga diartikan sebagai hentian sebentar dalam ujaran.

Jeda memiliki peran penting dalam berbagai ranah, seperti misalnya tentang keberlanjutan di alam. Beberapa suku di dunia memiliki aturan adat untuk menjaga bahan baku makanannya, mereka tahu batasan penggunaan bahan makanan serta kapan harus “istirahat” agar alam tak terlalu tereksploitasi.

Contoh dari jeda yang diungkap di atas, seperti tradisi Sasi Lompa, sebuah tradisi yang berkaitan dengan ritual penangkapan ikan lompa (Trisina baelama, sejenis sarden kecil) agar lingkungan sekitar perairan — yakni laut dan sungai—Pulau Haruku tetap lestari. Secara istilah Sasi Lompa, yakni sasi (secara harfiah berarti larangan) atas ikan lompa (Thryssa baelama, sejenis ikan sarden kecil).

Ranah lainnya urgensi jeda dapat ditemui pada Teknik Pomodoro. Teknik Pomodoro merupakan sistem manajemen waktu yang menggugah orang untuk bekerja secara fokus dalam rentang waktu yang mereka miliki. Secara singkat, dengan menggunakan sistem ini kita akan membagi pekerjaan kita menjadi 25 menit per kegiatan dengan bekerja secara fokus terhadap satu tugas, kemudian 5 menit istirahat total, setiap jeda istirahat ini disebut sebagai “pomodoro”. Kemudian setelah melakukan 4 kali pomodoro, kita mengambil istirahat yang lebih lama lagi, yakni sekitar 15 sampai 20 menit.

Jeda istirahat ini penting adanya. Perlu pula diingat rentang konsentrasi manusia yang terbatas, pun begitu dengan terbayangnya ada sesi jeda, maka dapat lebih berfokus pada waktu kerja yang ada. Manfaatkan waktu jeda dengan sebaik-baiknya.

Dalam ranah lainnya, seperti karya, kreativitas, saat jeda juga dikenal sebagai hiatus. Sejumlah musikus misalnya menggunakan masa hiatus untuk istirahat, melakukan aktivitas di luar musik, dan sebagainya. Rangkaian tur yang padat, kerumitan membuat lagu, mengelola penggemar, merupakan sejumlah aktivitas yang dapat menyita fokus musikus. Maka jeda, hiatus, terkadang menjadi langkah yang perlu diambil, guna menyegarkan kembali semangat bermusik di kemudian hari.

Jeda, juga dapat menjadi cara ketika sedang mengalami buntu ide. Tinggalkan sejenak apa yang rutin ditekuni, dikerjakan tersebut. Nikmati saat jeda, lakukan aktivitas lainnya. Lalu kembalilah pada hal yang ditekuni, dikerjakan tersebut, dengan fokus, serta ide-ide yang segar.

Komen