Adakah Anda masih mengingat buku-buku yang dibaca sewaktu kecil dahulu? Beberapa cerita anak memang sifatnya universal serta dapat dibaca lintas zaman. Sekiranya ada buku tersebut yang dapat dibaca untuk anak di masa kini.
Buku untuk anak kian mendapat perhatian. Seperti tampilannya, kepadatan teksnya, termasuk penjenjangannya. Dengan begitu orang tua memiliki lebih banyak opsi mengenai buku mana yang akan dipilih.
Sebagai panduan, misalnya untuk anak umur 0 s.d. 2 tahun sebagai berikut:
>> Buku terbuat dari bahan yang aman dan tidak mudah sobek, misalnya buku bantal dan buku dengan kertas tebal (board book)
>> Buku dengan gambar yang besar dan warna yang cerah, tentang benda yang sudah dikenal
Di fase umur tersebut, anak dapat berulang kali menggunakan bukunya, maka keamanan bahan perlu diperhatikan. Pada fase dini, benda yang telah dikenali anak dapat menjadi pintu masuk mengenalkan literasi.
Perihal memilih buku untuk anak, ayah-bunda dapat fokus pada isu-isu tertentu yang dipandang penting bagi anak, seperti misalnya pelajaran ke toilet, area privasi dirinya, pelajaran perihal emosi – seperti marah, kecewa, senang membantu, dan sebagainya.
Di samping itu, orang tua pun dapat ikut serta secara aktif dalam proses anak menyukai buku ini. Bisa dengan membaca nyaring (read aloud), membahas buku yang dibaca, dan sebagainya. Kebiasaan menjelang tidur, seperti membacakan dongeng dari buku cerita juga bisa menjadi cara untuk menghadirkan kegembiraan anak terhadap buku.
Lalu, pada fase umur ketika anak telah dapat membaca buku dengan baik, bisa jadi buku-buku yang ada di rumah ataupun perpustakaan menjadi yang dibacanya. Ketika anak telah di tahap tersebut, orang tua hendaknya dapat membersamai, menjadi rekan diskusi. Dengan begitu perbincangan terhadap apa yang dibaca anak dapat menjadi percakapan dan pertimbangan. Hal yang sekiranya baik untuk diikuti, mana yang baiknya dihindari, dan sebagainya.