Carian
Menjadikan Tanya Sebagai Keseharian Orang Tua Dan Anak
September 10, 2024 Arifin

Pertanyaan, hal tersebut merupakan hal yang identik dengan anak. Bertanya ini-itu. Lalu ketika jawaban diberikan, pertanyaan pun datang lagi, sambung-menyambung. Tergolong masih baru di dunia ini, serta melihatnya dengan antusiasme. Maka kadar bertanya pada anak untuk kemudian perlu untuk senantiasa dipelihara.

Dengan begitu maka growth mindset, pembelajaran sepanjang hayat dapat dilakukan. Lantas, telahkah orang tua menjadi tempat yang nyaman bagi anak untuk bertanya tentang apa saja?

Anak dapat bertanya kepada teman sebayanya, guru, serta pada era kini – pada artificial intelligence (AI). Maka orang tua perlu kiranya untuk menjadi sosok yang senantiasa ditanyakan tentang ragam hal oleh anak.

Pada proses tanya serta jawaban bersama orang tua, tak sekadar untuk menuntaskan rasa ingin tahunya, melainkan juga membersamai, membina keakraban. Orang tua pun jadi tahu apa yang sekiranya menjadi tanya-tanya di benak anak.

Adakah berarti orang tua harus mampu menjawab segala tanya dari anak? Orang tua dapat memulainya dengan memberi perhatian penuh, seperti mendengarkan dengan sungguh, menatap mata anak. Jadikan pertanyaan anak sebagai wahana untuk membersamai anak, misalnya dengan mengajak mereka ke perpustakaan, ataupun tempat-tempat sumber ilmu yang sekiranya dapat menjawab pertanyaan anak.

Orang tua pun dapat mengeksplorasi lebih lanjut tentang pertanyaan anak, misalnya dengan melengkapi pertanyaan anak, memberikan perspektif lainnya tentang pertanyaan ananda. Tunjukkan pula bahwa orang tua pun tertarik perihal apa yang ditanyakan.

Berbagai pertanyaan dari anak juga menunjukkan observasi panca indra yang dilakukannya. Maka pertimbangkan pula untuk mengasah keterampilan observasi ini dalam keseharian. Jadikan tanya-jawab bersama anak sebagai keseharian. Anak, mungkin membutuhkan orang tuanya untuk ikut mengobservasi, entah itu binatang, tumbuhan, aroma, tekstur, dan sebagainya.

Komen