Hobi diartikan sebagai kegemaran, kesenangan, suka. Lalu, bilakah hobi menjadi pekerjaan berarti akan tetap kegemaran, kesenangan, suka? Atau jangan-jangan yang semula hobi itu jadi membosankan, serta menjadi beban?

Dalam hal ini perlu untuk menilik apa itu hobi, apa itu pekerjaan. Dikarenakan secara makna definisi berbeda. Pekerjaan memiliki unsur tugas kewajiban, sesuatu yang dilakukan untuk mendapat nafkah. Maka adalah lumrah ketika terkait pekerjaan ada tekanan, tuntutan, beban, tenggat.

Tekanan, tuntutan, beban, tenggat – deretan hal tersebut mungkin yang membuat semula kegiatan yang begitu menyenangkan, menjadi tak menyenangkan lagi. Lalu, apa yang dapat dilakukan? Memahami perihal hobi dan pekerjaan secara pemaknaan perlu jadi pertimbangan di pikiran.

Lalu, untuk tetap menjalani hobi yang menjadi pekerjaan dengan menyenangkan, seseorang juga dapat memberikan ruang untuk bereksperimen. Hal tersebut bisa dilakukan dalam konteks pekerjaan ataupun yang sifatnya karya pribadi.

Karya pribadi juga bisa menjadi wadah agar hobi yang menjadi pekerjaan tetap menyenangkan. Karya pribadi untuk merawat kegembiraan menekuni hobi tertentu. Karya pribadi yang dapat menjadi ekspresi personal.

Karya pribadi itu dapat diambil contoh misalnya dalam menulis, melukis. Maka buatlah karya tulis yang memang fungsinya untuk merawat kegembiraan menulis saja. Bisa dengan blog personal sebagai contoh. Melukis pun dapat setipe seperti itu. Gunakan alat lukis, melukislah, melukis apa saja, nikmati proses melukis tanpa tekanan harus begini dan begitu.

Hobi yang menjadi pekerjaan, di sisi lain juga dapat ditautkan dengan rasa syukur. Bagaimana hidup dari hal yang disukai, dicintai, serta telah dilatih bertahun-tahun dengan sukaria. Bukankah ada begitu banyak orang yang menekuni pekerjaan, namun sebenarnya tak suka-suka amat dengan pekerjaan itu, namun karena kebutuhan hidup.