Dalam permainan bola sepak, kiper memegang peranan penting. Kiper menjadi pemain yang diperkenankan menggunakan tangan ketika menghalau bola di area kotak penalti. Kiper juga kerap menjadi benteng terakhir ketika lapis pertahanan berhasil dibongkar.
Maka apa yang ada di benak Anda ketika mendengar diksi kiper? Bisa jadi Anda akan teringat kiper si tangan petir pada film Shaolin Soccer. Film tersebut menceritakan tentang tim bola sepak yang memakai ilmu bela diri shaolin dalam permainan si kulit bundar.
Si tangan petir yang begitu tangguh menahan tendangan-tendangan dari tim lawan, serta gaya tengilnya yang menantang “ayo tendang lagi bolanya”. Hingga akhirnya si tangan petir ini harus didera cedera terkena “jurus” dari tim lawan serta digantikan pemain lainnya yang tak terduga.
Masih dari ranah kiper serta “penyelamatan ajaib” terdapat Genzo Wakabayashi, Ken Wakashimazu. Keduanya dari kartun Captain Tsubasa. “Penyelamatan ajaib” yang mereka berdua lakukan memang terkadang seperti “berlebihan” serta masa iya dapat diselamatkan. Namun, “logika kartun” serta cerita memang terkadang perlu “bumbu-bumbu” penyelamatan yang begitu luar biasa.
Sementara itu, dalam ranah dunia nyata terdapat sejumlah kiper yang memiliki berbagai keunikan. Di antaranya Rene Higuita dengan “scorpion kick”-nya yang legendaris. Alih-alih menyelamatkan gawang dengan cara mudah, Higuita memilih cara sukar, namun bergaya, dan untuk kemudian terus dikenang. Bola yang mengarah ke gawangnya, disapu bak gaya tendangan kalajengking.
Ada pun posisi kiper di kebutuhan taktik kekinian juga dituntut untuk piawai memainkan kakinya, serta memberikan umpan ke rekannya. Tak hanya sekadar sebagai shoot stopper, namun juga mendistribusikan bola. Dengan begitu tim dapat memulai serangan dari bawah. Di samping itu kebutuhan kiper yang piawai menggunakan kakinya, juga karena skema pressing tinggi yang diterapkan. Maka kiper dapat menjadi solusi untuk keluar dari kepungan pressing, serta mengalirkan bola baik jarak pendek atau melambungkannya jauh ke depan.