Bagaimana sebuah karya, inovasi, pemikiran, tercipta? Untuk melacak hal tersebut salah satu sumber yang dapat diakses melalui buku, film, yang bertemakan biografi ataupun autobiografi. Diceritakanlah bagaimana latar belakang, kesulitan, dilema yang dihadapi, tantangan, dan sebagainya.
Untuk mengulik pemikiran misalnya, maka kondisi sosial, budaya dari sang pemikir turut memengaruhi. Apa yang dialami, kekecewaan, harapan, menjadi unsur-unsur yang membentuk pemikiran yang diungkapkan. Di samping itu posisi, jabatan yang pernah diemban, turut memengaruhi perspektif sang pemikir dalam melihat sesuatu.
Untuk mengetahui sebuah lagu bercerita tentang apa, bagaimana memaknainya, musikus bisa jadi menuangkannya dari saripati kisah personalnya. Bisa pula dari cerita sahabat musikus, yang untuk kemudian dirangkai, dirakit, menjadi lagu yang utuh.
Pada band misalnya, bagaimana mencoba mencari titik temu dari para personel-personel yang ada untuk menghasilkan lagu. Untuk urusan lirik, sejumlah revisi, coretan, turut mewarnai sebelum akhirnya menjadi lirik final.
Melalui film, perihal cerita perjuangan, kegigihan juga dapat dikulik. Dan tentu saja konflik, penolakan dapat tergambar, seperti misalnya pada fim The Social Network. Film tersebut mengisahkan perjalanan hidup dan penciptaan jejaring sosial Facebook. Adakah Mark Zuckerberg mulus-mulus saja dalam mencipta? Rupanya Mark menghadapi tuduhan mencuri ide si kembar Winklevoss dan Divya.
Ada pun pada film Oppenheimer, situasi zaman, dilema, kerumitan situasi turut melatari dalam pembuatan bom atom yang untuk kemudian meluluhlantakkan kota Hiroshima dan Nagasaki.
Bagaimana latar sebuah cerita dibuat? Temukan dalam film Finding Neverland yang mengisahkan tentang penulis J.M. Barrie sedang mencari inspirasi untuk menulis sebuah cerita baru. Ia bertemu dengan keluarga Davies, terutama dengan Peter yang memiliki imajinasi tinggi dan cerita tak terbatas. Dari sinilah, Barrie mendapatkan inspirasi untuk menulis cerita Peter Pan yang legendaris itu.