Les diartikan sebagai pelajaran tambahan di luar jam sekolah. Ayah-bunda, apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk mengambil atau tidak mengikuti les tertentu? Menurut hemat penulis, ada setidaknya tiga hal yang bisa jadi pertimbangan.

Hal pertama adalah waktu. Pertimbangkan mengenai waktu bagi anak. Adakah dengan berbagai les yang diikuti anak akan memiliki porsi cukup untuk mengikuti pelajaran di sekolahnya? Pertimbangkan pula waktu untuk beristirahat, bermain anak. Bila anak terlalu diforsir dengan jam-jam panjang di sekolah serta les ini-itu, maka dapat menimbulkan kelelahan, stres bagi anak.

Maka hemat penulis, pertimbangkan mengenai waktu. Sertakan pula perjalanan pulang-pergi yang juga dapat melekat pada elemen waktu.

Poin berikutnya yang dapat menjadi pertimbangan adalah kebutuhan anak. Sekiranya bagian mana yang menurut orang tua perlu untuk diikutkan les. Hal itu dapat merujuk pada minat dan bakat anak. Bisa pula merujuk pada hal yang dirasa masih kurang pada anak. Contohnya sebagai berikut, bila anak dirasa masih kurang secara sisi fisik, dapat dipertimbangkan untuk mengikutkan pada les yang sifatnya olahraga.

Contoh lainnya terkait keterampilan hidup yang diperlukan anak, misalnya berenang. Dengan kemampuan berenang, anak akan memiliki bekal kala bermain di air, berenang di kolam renang, dan sebagainya.

Poin berikutnya yang dapat menjadi pertimbangan yakni bagaimana pendapat anak serta dilakukan evaluasi kemudian. Ketika mengikuti ragam les, adakah anak masih mengikutinya dengan semangat, gembira? Orang tua juga dapat melakukan evaluasi sekiranya masih worth it kah untuk terus mengikuti les tertentu, atau sebaiknya diganti dengan les lainnya? Evaluasi juga dapat menuju kesimpulan pada pengurangan waktu les, demi memberi waktu lebih untuk istirahat maupun bermain anak. Istirahat yang cukup, serta anak pun membutuhkan waktu untuk bermain.