Carian
Mengerjakan Dari Yang Mudah Atau Yang Sukar?
September 18, 2024 Arifin

Tantangan serta persoalan kehidupan senantiasa menanti. Pada berbagai episode kehidupan yang dijalani, tantangan serta persoalan senantiasa hadir. Ketika duduk di bangku sekolah misalnya, ada keharusan untuk menghadapi ujian, berbagai macam tes. Salah satu saran pada lembar tes yang saya ingat yakni ‘kerjakan dulu soal yang mudah’. Adakah konsep ‘kerjakan dulu soal yang mudah’ akan berlaku terus?

Menurut hemat saya, bisa ya, bisa tidak. Ketika telah merampungkan soal-soal yang mudah, maka ada kepuasan, ketenangan tersendiri, paling tidak ada sekian persen yang telah diselesaikan. Tinggal di sisa waktu mengerjakan soal-soal yang dirasa lebih sukar.

Sementara itu, bisa pula untuk ‘mengerjakan hal-hal yang sukar terlebih dahulu’. Hal yang sukar bisa jadi memerlukan fokus, waktu yang lebih banyak. Ambil contoh dalam konteks kekinian, kesukaran terhadap tema yang baru Anda temui, maka solusi apa yang dapat ditempuh? Bisa dengan lebih intens menyelami tema tersebut. Di antaranya dengan sedari pagi telah mencoba menelaah tema tersebut. Harapannya lama-lama akan terbiasa, akan lebih mengerti, serta lebih mudah dipecahkan.

Masih terkait yang mudah dan yang sukar, terdapat reaksi fight atau flight. Memang kiranya manusia memiliki “kenyamanan” untuk mengerjakan hal-hal yang dirasanya mudah. Namun, growth mindset dapat terus berkembang seiring fight menghadapi hal-hal yang sukar. Mimpi, capaian, asa, kerap menemui hal-hal yang sukar. Ketika fight untuk berusaha mencapainya, semoga setelah kesulitan ada kemudahan.

Di samping itu, dalam hidup perlu menakar mana yang mudah dan sukar. Terkadang diri sendiri yang gemar merumitkan, membuat sukar. Padahal bisa saja sesungguhnya simpel, serta dapat dilalui dengan sederhana. Pilihlah kerepotan yang perlu.

Komen