Carian
Kekurangan Protein Dapat Menghambat Tumbuh Kembang Anak 
October 8, 2024 Arifin

Kekurangan protein dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Dampak kekurangan protein yakni gangguan kesehatan, hambatan tumbuh kembang hingga stunting.

Selain dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, kekurangan protein dapat mengganggu imunitas anak, membuat anak menjadi lebih rentan sakit.

Maka, anak-anak harus mendapatkan asupan protein sesuai kebutuhan, baik dari sumber protein hewani maupun nabati.

Pada anak, anjuran konsumsi protein nabati batita (istilah umum bagi anak usia 1 – 3 tahun) adalah 10 persen dari isi piring atau pada balita (masa setelah dilahirkan sampai sebelum berumur 59 bulan) anjurannya 35 persen adalah protein hewani dan nabati.

Untuk sumber protein hewani antara lain lain ikan, cumi-cumi, udang, kerang, telur, susu, daging unggas, dan daging sapi.

Ada pun protein nabati tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh bayi karena makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan mengandung anti-nutrien. Makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan ini mengandung anti-nutrien. Anti-nutrien ini ada macam-macam, ada serat misalnya, ada polifenol, dan lain sebagainya. Anti-nutrien ini dapat menghambat penyerapan berbagai zat gizi penting untuk bayi.

Maka sebaiknya orang tua tidak terlalu banyak memberikan asupan protein nabati kepada bayi, khususnya pada usia 6-23 bulan sebagai bagian dari Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) agar tumbuh kembang bayi tidak terganggu dan tidak menyebabkan stunting.

Para orang tua disarankan memberikan protein hewani sebagai asupan untuk bayi, di mana protein hewani mengandung asam amino esensial yang baik untuk tumbuh kembang bayi.

Para orang tua juga dapat mengombinasikan antara protein hewani dan nabati, selama takaran protein nabatinya tidak melebihi protein hewani, karena bayi memiliki ukuran lambung yang kecil.

Ada pun orang tua perlu untuk memperhatikan setiap jumlah dan jenis makanan yang diberikan pada anak, serta melakukan pengukuran tumbuh kembang anak. Bila tidak bertambah setelah diukur setidaknya dua kali, maka dapat melakukan konsultasi dengan dokter anak di fasilitas kesehatan terdekat.

Sumber: Antara

Komen