Optimalnya tumbuh berkembang anak turut ditentukan oleh lingkungan yang membesarkannya. Di antaranya adakah lingkungan memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri. Mengekspresikan apa yang dirasakannya, apa yang dipikirkannya. Maka buatlah lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak untuk mengekspresikan diri.

Ajak anak untuk mengenali ragam emosi di diri semenjak dini. Lalu, ajarkan anak untuk menyikapi emosi tersebut. Seperti bila marah, batasannya sampai mana; bila kecewa, apa yang dapat dilakukan; ketika gembira, bagaimana agar tidak berlebihan, dan sebagainya.

Ekspresi dari anak juga dapat memuat pikiran, ucapan, serta tindakan. Bagaimana orang tua dapat memvalidasi pikiran, ucapan, tindakan anak.

Jika melansir Tentang Anak, ibu-ayah dapat membantu mengenalkan si Kecil cara untuk mengelola emosinya dengan beberapa fase. Fase 1: Bantu si Kecil mengenali emosinya. Fase 2: Bantu si Kecil mengenali kondisi yang menyebabkan emosi tersebut muncul. Fase 3: Bantu si Kecil mempelajari cara untuk merespons emosinya yang sedang menggebu-gebu dan konsekuensinya.

Optimalnya tumbuh kembang anak juga dapat dideteksi dari adakah anak aktif? Aktif bergerak, suka bermain serta eksploratif, memiliki rasa penasaran yang tinggi, semangat serta kreatif. Agar anak aktif, memang perlu upaya, seperti bagaimana menstimulasinya di rumah, serta memilih sekolah yang dapat menyokong keaktifan anak.

Maka stimulasi, ajak anak untuk aktif bergerak secara fisik. Hal tersebut dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari ataupun “membungkusnya” dalam permainan. Pancing serta fasilitasi pula rasa ingin tahu dari anak. Ajak anak untuk berdiskusi, tanya-jawab tentang rupa-rupa hal, minta pendapat anak tentang masalah-masalah keseharian yang konkret.

Ibu-ayah pun dapat menimba ilmu mengenai tumbuh kembang anak. Tentunya sebaik-baik ilmu adalah yang diterapkan, dilakukan. Paling tidak lakukanlah dari hal yang Anda mampu mengerjakannya serta lakukan secara konsisten.