Pada sejumlah pencarian ide, tutorial terdapat kata kunci, di antaranya cara mudah. Hal tersebut dapat terkait dengan berbagai keterampilan seperti memasak, menggambar, memotret, menulis, menanam, memelihara hewan, dan lain sebagainya. Adakah Anda kerap menggunakan kata kunci tersebut untuk keterampilan yang baru dipelajari?
Cara mudah, dapat menjadi pintu awal ketertarikan serta mencoba. Ternyata tak sesulit yang dikira. Ternyata seru juga, dan sebagainya. Namun, sepertinya untuk menjadi benar-benar terampil memerlukan pengasahan, pelatihan terus-menerus.
Berbagai anomali mungkin terjadi, seperti memiliki bakat istimewa. Namun, rumus dasar yang sepertinya berlaku adalah memerlukan waktu untuk segala sesuatu.
Sejumlah “percepatan” mungkin saja terjadi. Seperti misalnya membaca buku, di mana buku tersebut merupakan pengalaman tahunan serta ilmu dari seseorang. Meski begitu antara pemahaman, pengalaman, mengalami, bisa berbeda kiranya. Dari membaca buku, bisa jadi paham, namun belum mengalami serta memiliki pengalaman yang mumpuni.
Jalur “percepatan” lainnya yang dapat diupayakan dengan berada pada lingkungan mereka yang terampil. Dengan begitu waktu-waktu dalam keseharian senantiasa tertempa untuk mengasah keterampilan. Dengan demikian proses pembelajaran dapat terakselerasi karena belajar dari para ahlinya.
Yang juga perlu menjadi perhatian tak hanya sekadar waktu di kalender, namun bagaimana mengoptimalkan opportunity cost untuk mengasah keterampilan. Adakah misalnya berani untuk mencoba, melakukan eksplorasi, aktif bertanya, kerap mengikuti lomba, belajar dari kesalahan.
Tertempa melalui proses, tak sekadar memiliki kemampuan teknis di keterampilan, melainkan juga sikap, lingkup pergaulan, dan sebagainya.
Bersetia mengasah keterampilan juga dapat dengan berfokus, bak kura-kura yang kukuh berjalan menuju tujuannya. Terlihat tak begitu cepat memang, namun fokus, bertekad, serta terus-menerus melangkah.