Carian
Jangan Alergi Dengan Evaluasi
October 16, 2024 Arifin

Dalam sebuah tayangan di YouTube, komika Raditya Dika mengungkapkan “dapur karyanya”. Sebelum sampai ke show besarnya, ia membuat show kecil dengan penonton terbatas. Berbagai bahan humornya ditampilkan di situ. Tak hanya itu, sejumlah show kecil dengan penonton terbatas tersebut menjadi bahan evaluasinya. Mengenai humor yang “kemakan” penonton, perlukah diberikan penekanan tertentu, perlu dikurang atau ditambahkan, dan sebagainya.

Hal senada juga terjadi pada lingkup olahraga, musik. Sebelum tampil sesungguhnya, sejumlah latihan demi latihan dilakukan. Pada latihan-latihan tersebut, evaluasi turut disertakan. Pada latihan juga di-drill mengenai taktik, strategi, implementasi, bila terkait olahraga. Pada musik pun, latihan untuk memadukan harmoni, serta perkara teknis lainnya. Pada latihan-latihan itulah, berbagai kesalahan, kekurangan, dapat terlihat, untuk kemudian bisa diantisipasi, diperbaiki.

Dalam lingkup rumah, teramat mungkin aksi-evaluasi dilakukan. Misalnya, dalam perkara memasak. Tentu sebelum dilakukan evaluasi, dilakukan dulu memasak sesuatu. Ketika mengikuti resep tertentu, lalu dicoba, adakah rasanya sesuai dengan selera lidah? Atau ketika melakukan sejumlah inovasi dalam masakan, begitu selesai memasak, akan ditakar sisi mana yang kira-kira masih kurang.

Perihal evaluasi, Anda pun dapat melibatkan orang-orang terdekat yang dipercaya. Apa pun bidang profesi Anda, penilaian dari orang terdekat semacam ini, dapat membantu untuk karya yang lebih baik lagi. Ibaratnya melibatkan mata, telinga, rasa yang memiliki latar berbeda dengan Anda. Bisa jadi ada celah, kekurangan, yang terlihat kemudian setelah mendapat masukan dari lingkar orang-orang terdekat.

Evaluasi juga dapat dilakukan oleh diri sendiri. Persiapkan metrik, parameter untuk melakukan evaluasi. Terbiasa melakukan evaluasi secara mandiri juga baik kiranya. Terdapat kesadaran dari diri untuk berupaya melakukan perbaikan.

Komen