Carian
Buntu Menulis? Mungkin Anda Dapat Melakukan Ini 
October 17, 2024 Arifin

Menulis dapat mengalami kebuntuan. Baik itu ide awal, maupun ketika dalam pengerjaan. Hal tersebut wajar serta lumrah. Maka adalah baik kiranya bila memiliki bank ide. Bank ide merupakan ide-ide penulisan yang dikumpulkan.

Ide dapat muncul kapan, di mana saja, maka tangkaplah ide-ide tersebut, masukkan ke dalam “bank ide”. Tak harus matang-matang amat untuk urusan bank ide, paling tidak ada simpanan ide yang ditampung serta dapat terakumulasi. Untuk menyimpan ide tersebut, tergantung selera, bisa di buku ataupun perangkat elektronik.

Apa yang ada di bank ide tersebut baiknya dieksekusi, agar tak menjadi ide-ide yang telantar, tersia-siakan. Di samping itu, apa yang ada di bank ide dapat bak puzzle, yang bisa jadi menemukan kepingannya kemudian. Maka catat, tampung saja dulu ide dasar yang dimiliki.

Ketika mengalami kebuntuan dalam menulis, Anda dapat mempertimbangkan untuk melamun terlebih dahulu. Terdapat bagian di otak yang bernama Default Mode Network (DMN). DMN bantu menggabungkan ide dan simulasi berbagai kemungkinan. DMN aktif sekali ketika kita istirahat atau mengerjakan tugas simpel. Misalnya, ketika melamun di kamar mandi atau jalan santai.

Melamun di kamar mandi serta jalan santai, dalam beberapa kesempatan saya kerjakan, serta berhasil memancing ide untuk muncul. Di samping itu, saya menemukan momen melamun ketika mencuci piring. Tindakan fisik berulang ketika membasuh piring, suara air, serta pikiran yang berkelana. Kombinasi tersebut, di mana pikiran dapat menghubungkan antara memori, ide yang melintas, ataupun melamun bebas.

Ketika mengalami kebuntuan dalam menulis, Anda dapat mempertimbangkan untuk mencoba berbagai saluran ide. Bila misalnya, Anda terbiasa mencari ide dengan membaca (di mana terdapat peran indra penglihatan), cobalah untuk mengganti wahana dengan mendengar. Mendengar podcast, audio book, wawancara tertentu, musik, suara alam, dan sebagainya.

Ketika mengalami kebuntuan dalam menulis, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk jeda, rehat, istirahat. Bila telah berusaha, baik mencari ide, maupun dalam pengerjaan lalu buntu, maka perlu pertimbangkan untuk mengambil jeda. Berikan jarak, kerjakan aktivitas lainnya terlebih dahulu. Fokuskan diri untuk rehat, baik secara pikiran dan fisik.

Bila telah dirasa cukup mengambil rehat, cobalah kembali untuk menulis. Semoga konsentrasi, fokus, pikiran dapat lebih siap untuk merampungkan tulisan.

Komen