Adakah Anda suka memasak? Melihat orang memasak merupakan keseruan visual. Maka tak mengherankan sejumlah lomba memasak, konten berburu kuliner, memberikan spot keseruan kala memasak.
Sejumlah tempat makan memiliki konsep open kitchen. Open kitchen merupakan konsep dapur di dalam sebuah restoran yang sengaja ditata secara terbuka sehingga pengunjung bisa melihat secara langsung bagaimana proses memasak makanan.
Ya, makanan memang melibatkan sejumlah indra. Seperti rasa, penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan. Maka pengalaman seperti open kitchen, memberikan kesempatan indra-indra tersebut turut serta dalam proses menikmati kuliner.
Sementara itu, pakar kuliner William Wongso mengungkapkan open kitchen ala Nasi Goreng Kebon Sirih yang merupakan kuliner legendaris yang berdiri sejah tahun 1958. Proses memasaknya memperlihatkan tumpukan nasi goreng di atas wajan besar menjadi daya tarik tersendiri, bahkan sering disebut sebagai atraksi. Menurutnya hal tersebut pintar, dalam cara mereka melakukan showcasing-nya.
“Ditumpuk seperti gunung. Orang lapar dari mata, atraksi. Ke restoran sekarang, melihat yang masak. Dulu tukang masaknya diumpetin. Dia tunjukkan bahan, bahan mentahnya seperti ini, kita olah,” jelas William membedah open kitchen.
Sementara itu, bagaimana dengan dapur di rumah Anda? Adakah dapur menjadi tempat yang aktif digunakan? Bila aktif menggunakan dapur, maka itulah kesempatan pula untuk merekatkan anggota keluarga dengan memasak.
Mungkin pada beberapa orang, ketika ada yang ingin membantu di dapur, malah “disingkirkan”, merasa terganggu. Di sisi lain, bila bekerja sama di dapur, maka ada nilai-nilai kebersamaan yang dapat dihadirkan. Pertimbangkan untuk bekerja sama, berikan tugas yang sesuai dengan kapasitas. Maka memasak pun dapat menjadi wahana untuk mengasah skill-nya, serta berbagi cerita – baik terkait kuliner maupun hal lainnya.