Carian
Mengajarkan Matematika Kepada Anak 
October 25, 2024 Arifin

Literasi, numerasi merupakan fondasi bagi anak untuk mempelajari aneka macam ilmu. Dalam hal ini numerasi identik dengan matematika. Meski sesungguhnya keidentikan itu ada tepat dan tidaknya.

Matematika sendiri dapat dikemas dalam pendekatan literasi dan numerasi. Seperti misalnya, melibatkan cerita, tak sekadar angka-angka serta konsep abstrak.

Selain diajarkan lewat sekolah, ayah-bunda juga dapat urun peran dalam mengajarkan matematika kepada anak. Sesuaikan materi pembelajaran, serta cara pengajaran dengan usia serta pengetahuan anak. Dengan asesmen awal tersebut, maka hal yang diberikan akan tepat guna kepada anak. Ayah-bunda dapat “masuk” melalui hal yang disukai anak, seperti misalnya mengajarkan matematika dengan melibatkan mainan, makanan tertentu, dan sebagainya.

Perihal penjumlahan, pengurangan, misalnya, dapat dengan menyertakan mainan ataupun makanan kegemaran anak. Seperti contoh, apel yang dimiliki 4, lalu dimakan 1, maka tinggal berapa? Contoh lainnya, cokelat yang dimiliki 3, lalu dibeli lagi 2, maka cokelatnya sekarang ada berapa?

Ayah-bunda juga dapat mengajarkan anak matematika secara smooth, melalui kegiatan sehari-hari, seperti berbelanja, memasak, dan sebagainya. Pada sejumlah taman kanak-kanak (TK) kunjungan ke pusat perbelanjaan, di mana anak dibekali uang tertentu, lalu membeli item tertentu, menjadi opsi pembelajaran. Hal semacam ini juga bisa diterapkan di lingkup keluarga. Libatkan anak ketika berbelanja, dari perhitungan sederhana yang ada, dari hal-hal nyata-konkret-yang nampak di mata anak.

Pembelajaran matematika bagi anak juga hendaknya menyenangkan, serta tidak menimbulkan kapok, trauma pada anak. Maksud hati ingin membekali anak dengan keterampilan matematika, namun bila keliru cara, maka tujuan itu dapat meleset.

Komen