Dua film terakhir yang saya saksikan di pawagam memiliki benang merah yang sama yakni terkait parenting. Film itu yakni The Wild Robot dan Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis.

Untuk The Wild Robot dikarenakan insiden yang dialaminya, jadilah robot ROZZUM 7134 (Roz) bak ibu bagi angsa Brightbill.

Saat menjadi ibu, maka sesungguhnya tak ada aturan baku tentang bagaimana menjadi seorang ibu. Dalam film, bahkan dikisahkan menjadi ibu bukanlah hal yang ada dalam pemrograman Roz, namun welas kasih serta semangat pembelajarannya menjadikan Roz mampu menjalankan perannya.

Roz misalnya belajar untuk memenuhi misi mengajarkan Brightbill: makan-berenang-terbang. Dari hal tersebut, dibutuhkan support system untuk suksesnya misi. Terdapat rubah Fink yang siap sedia membantu, ataupun dapat mengambil pengalaman, praktik baik dari Pinktail, ibu tupai yang memiliki 6 anak.

Salah satu momen “yang mengandung bawang” yakni ketika Roz melepas Brightbill untuk melakukan migrasi. Sebelum anak “bermigrasi”, orang tua perlu menyiapkan anak agar mandiri, mampu bersosialisasi dengan baik, serta bersiap menyikapi rindu berpisah jarak dengan anak.

Sedangkan dalam film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis, terdapat sang ayah Pras (Surya Saputra) yang terbiasa melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Kekerasan secara verbal, maupun perusakan barang sering dilakoni Pras.

Pada bagian akhir dari filmnya terungkap bahwa Pras pun mengalami perlakuan “keras” dari orang tuanya. Yang sayangnya spiral kekerasan itu masih dilanjutkan ketika Pras menjadi ayah. Pras merasa gagal menjadi suami serta orang tua.

Ketika menjadi orang tua tak hanya kebutuhan terkait sandang, pangan, papan saja yang berupaya dipenuhi, melainkan pula secara psikis serta nilai-nilai kebaikan. Kiranya adakah nilai-nilai buruk yang malah dipraktikkan serta menjadi trauma tersendiri bagi anak.

Tema keluarga memang dapat menyentuh banyak orang serta berlaku universal. Kiranya tema semacam itu yang saya simak dari dua film yang disaksikan di bioskop dalam waktu berdekatan. Bagaimana dengan Anda, tema apa yang ditemui pada dua film terakhir yang ditonton di pawagam?