Hari Stroke Sedunia tahun ini memiliki tema “Lebih Besar Dari Stroke”, menekankan pentingnya kesadaran dan pencegahan proaktif dalam memerangi stroke. Terdapat sejumlah faktor risiko stroke, seperti riwayat keluarga dan usia yang berada di luar kendali kita. Sedangkan, faktor lain seperti diabetes, merokok, tekanan darah tinggi, dan pola makan yang buruk bisa dikelola untuk mengurangi risiko.

Perubahan gaya hidup sederhana serta pengenalan gejala dini bisa secara signifikan mengurangi kemungkinan terjadinya stroke dan komplikasinya.
Bagi penyintas stroke, kemungkinan mengalami stroke kedua sekitar 25 persen. Namun, mengadopsi kebiasaan sehat bisa menurunkan risiko stroke kedua yang terkait dengan pembekuan darah hingga 80 persen.
Berikut merupakan modifikasi gaya hidup yang bisa membantu mengurangi risiko stroke:
Diet sehat, ubah pola makan untuk memasukkan buah-buahan dan sayuran segar, menurunkan kolesterol dengan mengurangi lemak jenuh dan trans, serta mengelola tekanan darah dengan mengurangi asupan garam.
Olahraga, aktivitas fisik yang teratur disarankan untuk menurunkan kolesterol serta tekanan darah, dua faktor risiko utama dari semua kondisi kardiovaskular, termasuk stroke.
Berhenti merokok, untuk mengurangi risiko yang terkait dengan merokok, disarankan untuk tidak merokok, dan bagi mereka yang merokok, untuk berhenti.
Mengendalikan gangguan metabolik, meskipun gangguan metabolik seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes meningkatkan risiko stroke, risiko ini bisa dikurangi dengan pengobatan dan perawatan yang tepat.
Perubahan gaya hidup, seperti menjaga berat badan yang sehat dan berolahraga secara teratur, juga bisa membantu mengurangi risiko stroke secara signifikan.
Selain pencegahan, aspek penting dalam manajemen stroke yakni meminimalkan komplikasi dengan segera mencari perhatian medis dan mengenali tanda-tanda awal stroke.
Sumber: Medical Daily, Antara