Literasi merupakan keterampilan dasar yang dapat digunakan untuk mengetahui ragam ilmu secara lebih jauh. Cerdas berliterasi tak datang tiba-tiba, melainkan perlu diupayakan. Salah satu caranya dengan menjadikan membaca sebagai hiburan keluarga yang menyenangkan.
Alokasikan waktu dalam keseharian untuk membaca. Hal ini dirasa perlu untuk membiasakan, menumbuhkan budaya membaca. Dalam mengisi waktu, tentu ada persaingan, semacam opportunity cost.

Adakah membaca worth it dengan waktu yang dialokasikan? Layakkah secara opportunity cost? Maka kenali ragam manfaat dari membaca. Di antaranya yakni berfokus. Berfokus merupakan hal yang di masa sekarang ini dicari. Rentang konsentrasi yang berkurang, berfokus yang dirasa sulit. Maka membaca merupakan cara untuk memperbaiki rentang konsentrasi serta fokus. Pada jam membaca, rasakan kenikmatan berfokus, serta rentang konsentrasi yang lebih baik.
Membaca secara rutin akan menguatkan rentang fokus dan konsentrasi. Faedah lain dari membaca yakni mengembangkan daya imajinasi. Dalam mengasuh anak, perlu kiranya untuk menstimulasi anak dengan bacaan. Membaca secara nyaring (read aloud) dapat dilakukan, berbincang antara orang tua dan anak mengenai kesan dari bacaan juga dapat ditempuh. Selain itu, berikan kesempatan pada anak untuk berimajinasi dari bacaan.
Mendiskusikan hal-hal menarik dari apa yang dibaca juga dapat dilakukan oleh orang tua dengan bercerita hasil bacaan mereka. Dengan begitu terdapat keteladanan membaca, serta terbiasa untuk melakukan resume, mengungkap kesan-perasaan dari apa yang dibaca.
Ketika orang tua telah terbiasa mengutip sesuatu dari bacaan, anak pun akan memiliki contoh, bahwa ilmu, pengalaman, pengetahuan dapat diakses, dicari tahu dengan membaca.
Ketika hari libur pun, semangat literasi dapat mengalami pengayaan, entah itu menghadiri festival literasi, ke toko buku, ataupun perpustakaan. Kiranya ketika butuh hiburan, membaca dapat dipilih sebagai kegiatan yang menyenangkan dalam keluarga.