Adakah Anda memiliki minat untuk menulis? Salah satu resep menulis yakni membaca. Banyak-banyak membaca. Baik membaca yang beragam, maupun membaca novel yang baik berkali-kali dapat menjadi pilihan.
Adakah Anda pernah membaca novel yang disukai lebih dari sekali? Berkali-kali? Membaca lagi dan lagi. Saya pribadi beberapa kali melakukannya pada sejumlah novel favorit dan ada saja keseruan ketika membaca untuk kali kesekian. Bisa jadi makna dari cerita, memandang karakter, dapat berbeda di setiap pembacaan.

Saat membaca untuk kali pertama, seseorang akan mencoba mengenali karakter-karakter yang ada, menikmati setting. Lalu juga penasaran dengan ceritanya, serta apa ya yang terjadi berikutnya. Rasa penasaran ini bahkan dapat membuat membaca cepat, membaca non stop, maraton membaca novel yang sama berhari-hari.
Seseorang dapat larut dalam cerita, terbawa emosinya, terkecoh dengan plot twist yang ada, menerka-nerka cerita dan nasib karakternya.
Lalu, bagaimana ketika membaca untuk kali kedua serta kali seterusnya? Terdapat lapis memori serta pengalaman membaca sebelumnya. Cerita pun telah diketahui. Maka fokus dapat bergeser pada detail-detail yang mungkin terlewat ketika membaca kali pertama. Seseorang dapat lebih menggunakan rasionya ketika membaca di kesempatan kedua. Bagaimana menganalisa karakter, plot, jalan cerita, memperhatikan setting dengan lebih apik.
Bagi seseorang yang gemar menulis, maka membaca kali kedua dan kali seterusnya merupakan kesempatan untuk menganalisis cara berpikir si pengarang. Bagaimana pengarang mencicil informasi di berbagai segi, baik melalui dialog, setting, dan sebagainya.
Bagi seseorang yang gemar menulis, sejumlah diksi menarik dapat menjadi perhatian. Bagaimana pengarang menggunakan kata-kata. Terkait cerita, hal yang kompleks dapat dikemas menjadi enak dibaca dan perlu untuk diketahui.
Membaca untuk kali kedua dan kali seterusnya, sesungguhnya membuat seseorang menjadi pembaca yang lebih baik serta penulis yang lebih terampil.