Orang tua berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya. Berbagai kegiatan yang dilakukan berhulu dari hal tersebut. Maka berbagai kegiatan berulang ataupun kegiatan baru yang dilakukan orang tua ketika membersamai anak memiliki filosofi tersebut.
Dikenal istilah core memory – yang dapat merujuk pada waktu yang penting dalam kehidupan seseorang, nostalgia masa lalu. Maka orang tua terkadang ketika berbincang dengan anaknya, bertanya tentang ingat tidak peristiwa tertentu yang dialami anak pada masa lampau. Bisa jadi anak ingat, bisa jadi anak lupa ataupun meleset ingatannya – tak mengapa sebenarnya, yang perlu digarisbawahi bagi orang tua yakni senantiasa menghadirkan kebersamaan yang bermakna.

Perihal ingatan pulalah yang membuat orang tua punya semangat lebih untuk mendokumentasikan, entah dalam foto, video, menaruh di media sosial, dan sebagainya. Hal tersebut juga berguna untuk melacak tumbuh kembang anak, serta mengetahui sejumlah perubahan yang terjadi pada anak.
Melakukan kegiatan berulang serta dapat berbuah pada core memory yang baik, hal tersebut dapat diupayakan pada kegiatan-kegiatan bermanfaat. Sebut saja membaca, memasak, gaya hidup bersih, dan sebagainya.
Membaca misalnya, dapat menjadi kegiatan yang dilakukan bersama anak terus-menerus sejak dini. Hadirkan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Hadirkan lingkungan yang mendukung anak membaca. Sandingkan membaca dengan kegembiraan. Kiranya hal tersebut harapannya membuat anak gemar membaca karena telah terbiasa dan memiliki ingatan bahagianya membaca.
Melakukan kegiatan yang baru serta dapat berbuah pada core memory yang baik. Pertimbangkan untuk menghadirkan pengalaman yang beragam pada anak, saat membersamai anak. Stimulasi anak dengan berbagai kegiatan, kemungkinan. Dengan begitu anak mencicipi berbagai pengalaman, berani mencoba, bereksplorasi. Bila ada pilihan opsi kegiatan, pertimbangkan hal yang belum pernah dicoba anak sebelumnya. Berikan anak kesempatan untuk kali pertama mencoba berbagai hal.
Respons ketika anak mencoba hal baru juga selaiknya proporsional. Ingatlah bahwa itu kali pertama anak mencoba serta tak perlu membandingkan dengan anak lain yang lebih piawai (karena mungkin telah rutin mencoba kegiatan tersebut).