“Brain rot” menjadi frasa atau kata Oxford tahun 2024. Apa itu “brain rot”? Analoginya begini, kamu sering menghabiskan waktu hingga berjam-jam untuk melihat konten-konten “remeh” di media sosial. Maka berhati-hatilah kamu dapat mengalami “brain rot” alias otak membusuk.
Seperti dilansir Kompas, “brain rot” merujuk pada kemunduran kemampuan mental atau intelektual seseorang akibat menghabiskan waktu yang berlebihan untuk membaca materi, khususnya konten daring, yang dianggap remeh, berkualitas rendah, tidak penting, atau tidak menantang.

Ada pun Detik memaparkan dalam konteks bahasa gaul di media sosial, “brain rot” sering dipakai untuk menggambarkan obsesi yang berlebihan terhadap suatu hal, seperti serial TV, lagu, idola, atau bahkan meme lucu yang terus-menerus muncul di pikiran. Contohnya, banyak ditemukan di kolom komentar media sosial yang menyatakan “otaknya rusak” karena terlalu sering memikirkan sesuatu yang tidak penting namun menghibur.
Bagaimana menyikapi “brain rot”? Menurut hemat saya, bisa ditilik konsep Pomodoro, opportunity cost, serta Eisenhower Matrix. Pada Pomodoro, mengonsumsi konten “remeh”, menghibur dapat dilakukan ketika waktu jeda, waktu beristirahat. Saat lelah, serta mengambil jeda di konsep Pomodoro, tidak masalah untuk rehat dengan konten-konten yang menghibur.
Lalu ketika “brain rot” disandingkan dengan konsep opportunity cost, maka hal tersebut mengingatkan kembali tentang pentingnya pemanfaatan waktu. Dalam waktu yang ada, pilihan kegiatan apa yang sebaiknya ditempuh. Hiburan dalam kadar tertentu memang perlu, namun tidak berlebihan. Ingat kembali konsep opportunity cost, yang membuat diri mencoba terus mengembangkan diri.
Menyikapi “brain rot” juga dapat disandingkan dengan Eisenhower Matrix. Di mana terdapat 4 kuadran yang dapat menjadi “peta” apa yang dapat dilakukan hari ini:
1. Penting dan Mendesak, Do
2. Penting dan tidak mendesak, Plan
3. Tidak penting dan Mendesak, Delegate
4. Tidak Penting dan Tidak Mendesak, Eliminate
Adakah berarti mengonsumsi konten “remeh” harus selalu eliminate? Tidak juga. Karena manusia juga butuh bersantai sesekali. Meski begitu kadar santainya perlu proporsional, serta ingat-ingat pula kuadran yang ada pada Eisenhower Matrix.