pAnak merupakan manusia yang terhitung baru di bumi ini. Maka semangat eksplorasi, ingin tahunya begitu tinggi. Terkadang anak mencoba sesuatu hal, yang untuk kemudian dilarang orang tua. Lalu ketika orang tua melarang tersebut, adakah anak langsung menurut? Bisa jadi anak akan tetap berkukuh melanjutkan mengerjakannya, anak menampik, menolak perkataan orang tua.

Orang tua perlu kiranya untuk membekali diri dengan pengetahuan. Sehingga dalam berpikir, bertutur, bertindak, dapat tepat guna. Bisa saja anak menampik, menolak larangan dari orang tua, karena rasa ingin tahu dari anak tersebut. Maka kemas kalimat larangan dengan cerdik. Jelaskan mengapa dilarang, serta dimensi bahayanya.

Anak bisa jadi menampik, menolak larangan orang tua karena belum mengerti bahwa tindakannya salah ataupun dapat membahayakan diri.

Anak yang menampik, bisa pula karena dirinya ingin menguji batas kemampuannya. Ada semangat eksplorasi dan mencoba di sana. Ambil misal, ketika anak sedang gemar memanjat, maka bisa jadi anak akan meningkatkan tantangan untuk memanjat. Orang tua dapat memberikan anak saran untuk berhati-hati, serta memperkirakan tindakan memanjat anak akan berakibat apa.

Anak yang menampik perkataan orang tua, bisa jadi merupakan cara mereka untuk mencari perhatian, serta mengajak main ayah-bundanya. Maka orang tua dapat memberi penjelasan, misalnya akan mengajak main anak dalam beberapa menit lagi.

Ketika anak menampik, orang tua juga dapat mencoba mencari tahu apa penyebabnya. Hal ini memerlukan kesabaran untuk mengurai hingga ke sebab utamanya. Cobalah peka terhadap yang dikatakan anak, serta hal yang tersirat. Hal tersebut merupakan kode untuk menelusuri sebab utamanya.

Dengan mengetahui mengapa anak menampik terhadap hal tertentu juga merupakan langkah agar orang tua tidak enteng saja melabeli anak dengan hal-hal yang tone-nya kurang positif. Biasakan cari tahu mengapa anak menampik, serta upayakan cari solusi dari sebab utama tersebut.