Serial Upin & Ipin begitu diminati. Apa pasal? Bila boleh mengajukan salah satu sebabnya yakni karena cerita-cerita dari Kampung Durian Runtuh begitu menenangkan, menyenangkan.
Majalah Tempo pernah mengulas mengenai awal semula Upin & Ipin. Dalam wawancaranya dengan Haji Burhanuddin Md.Radzi selayang pandang mengenai kampung dan kota pun ditemukan.
Burhanuddin Radzi mengaku ide cerita Upin & Ipin berasal dari istri dan dirinya. “Saya ini anak kampung. Istri besar di daerah bandar (kota). Dia tidak tahu permainan anak-anak kampung. Saya waktu kecil memainkan permainan-permainan tradisional. Ceritanya berkembang dari situ. Istri saya yang membuat skripnya. Saya kembangkan dengan tokoh-tokoh,” jelas pemilik Les’ Copaque Burhanuddin Radzi.
Apa saja permainan tradisional yang dihadirkan dalam serial Upin & Ipin? Upin-Ipin beserta kawan-kawannya bermain baling selipar, konda kondi, sepak bulu ayam, tutup botol (ceper), sepak takraw, kelereng guli, tarik upih, lompat getah, jentik pensel, kapal kertas. Mana satukah permainan tradisional kawan-kawan pernah main?
Kisah Upin & Ipin sendiri memiliki latar di Kampung Durian Runtuh. Cerita Upin & Ipin merupakan film animasi dengan cerita anak-anak kampung. Secara cerita disajikan sederhana, menyebarkan semangat keberagaman, kesetaraan, dan harmoni dalam perbedaaan.
Cerita-cerita dari kampung juga dapat menjadi alasan menariknya Keluarga Cemara, Laskar Pelangi. Pada Keluarga Cemara, terdapat pohon-pohon hijau, bagaimana susah sinyal, rumah pohon, becak, bermain di alam. Sedangkan pada Laskar Pelangi terdapat tantangan perjalanan menuju sekolah – hingga menemui buaya. Laskar Pelangi juga mewartakan bersepeda sebagai alat transportasi yang lazim digunakan, serunya belajar di luar ruangan, pantai dengan batu granit raksasa, bermain di alam terbuka, ataupun siasat agar baterai dapat tahan lama.
Cerita-cerita dari kampung dapat memantik ingatan para perantau. Di samping itu bagi yang tumbuh besar di kota (bandar) dapat tahu tentang hal-hal unik di kampung. Bagi yang berada di kampung, kisah-kisah tersebut bak beresonansi, sefrekuensi dengan yang dialami dalam keseharian.