Pada tahun berapa pun seseorang akan dihadapkan pada situasi untuk mengambil, membuat keputusan. Adakah Anda mengalami bimbang, dilema ketika mengambil keputusan?
Keputusan yang diambil, sebelumnya telah menimbang berbagai faktor. Serta setelah diputuskan, terdapat risiko.
Terdapat ragam model pengambilan keputusan yang dapat membantu Anda. Sebut saja Eisenhower Matrix, SWOT Analysis, Rubber Band Model, The Supermemo Model, Johari Window, Flow Model, Maslows Pyramid, The Fashion Model, Monte Carlo Simulation, dan sebagainya. Dari ragam model tersebut, adakah yang rutin Anda terapkan?

Dalam kesempatan ini, marilah menilik selayang pandang beberapa model pengambilan keputusan tersebut. Pada SWOT Analysis, perlu diketahui bahwa Strength, kekuatan; Weakness, kelemahan; Opportunities, kesempatan atau peluang;Threat, ancaman.
Penggunaan SWOT Analysis amat bermanfaat untuk menganalisa situasi. Penggunaan SWOT Analysis, misalnya dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi Anda bila pindah kerja. Maka, contoh analisanya sebagai berikut: S – keahlian yg dimiliki, W – aspek yang perlu berkembang, O – peluang apa yang ada di bursa tenaga kerja, T – tantangan yang mungkin akan dihadapi.
Ada pun Eisenhower Matrix, model ini membantu kita mengelola waktu dan prioritas. Terdapat 4 kuadran, yakni:
1. Penting dan Mendesak, Do
2. Penting dan tidak mendesak, Plan
3.Tidak penting dan Mendesak, Delegate
4.Tidak Penting dan Tidak Mendesak, Eliminate
Dengan Eisenhower Matrix, kita dapat fokus pada hal-hal yang besar, hal-hal yang penting, hal-hal yang urgen. Eisenhower Matrix dapat digunakan untuk mengelola to do list hal-hal yang harus dikerjakan.
Model pengambilan keputusan berikutnya yakni Pareto Principle (Rumus 80/20). Prinsip ini menjelaskan bahwa 80% hasil itu berasal dari 20% usaha. Mari terapkan pada contoh, 80% dari pendapatan perusahaan itu berasal dari 20% pelanggan. Dengan prinsip Pareto, kita bisa lebih efisien dalam mengelola waktu, mengelola sumber daya. Misalnya, fokus pada yang 20%, karena itu yang paling berdampak.