
Kalimat selalu menantikan kata pertama
Sesekali menengok kata kedua, ketiga, keempat, kelima
Bukan untuk terbelenggu atau terpasung langkah
Tapi untuk bertanya: entah apa yang hilang dari diri kami
Menemukan kini di masa lalu
Menemukan mendatang di lampau
Kita adalah manusia-manusia repetisi
Berusaha memutus siklus
Ataupun menciptakan siklus
Masa lalu bercakap-cakap dengan diriku
Seperti juga dengan dirimu
Di perapian waktu
Hangatnya memeluk
Menjaga bara tetap merah
Langit bertabur bintang
Waktu yang seperti hembusan pasir,
perlahan turun
atau tersapu angin, menebar, menyebar
Menjaga bara dari masa lalu
Mempertanyakan relevansinya
Beberapa mimpi perlu tetap berkobar, menyala
Beberapa adalah naif, tak terjangkau
Kalimat selalu menantikan kata pertama
Sesekali menengok kata kedua, ketiga, keempat, kelima
Menambah baris, bait
Memberi nyawa pada kata, kalimat
Hingga sampailah di kata penghabisan, yang entah kapan