Fokus Diet? Yuk, Kenali “Food Noise” 

February 3, 2025
fakta menarik

Arifin

Berjuang untuk menurunkan berat badan namun terus-menerus memikirkan makanan? Anda mungkin mengalami food noise atau kebisingan makanan.

Istilah tersebut merujuk pada keasyikan terus-menerus dengan rasa lapar atau obrolan internal tentang makanan yang dapat menggagalkan tujuan diet dan rencana penurunan berat badan.

Walau istilah itu relatif baru, konsep tersebut sudah lama menarik minat para peneliti. Dimana penelitian meneliti bagaimana aktivitas otak meningkat saat individu terpapar gambar makanan.

Food noise merupakan mekanisme alami yang membuat otak kita menginginkan makanan berdasarkan apa yang kita lihat, cium, atau bahkan dengar. Misalnya, suara jagung yang sedang dibakar bisa memicu keinginan kuat pada orang-orang meskipun mereka sebenarnya tidak lapar.

Meskipun dorongan untuk makan ini dulunya membantu untuk bertahan hidup ketika makanan sulit ditemukan, saat ini, dengan begitu banyak makanan lezat dan mudah didapat di sekitar kita, naluri ini bisa menyebabkan makan berlebihan dan obesitas.

Suara makanan merupakan pikiran yang tidak diinginkan yang terus-menerus atau berulang tentang makanan atau makan yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Itu adalah perenungan dan keasyikan obsesif terhadap makanan.

Terdapat sejumlah tips praktis untuk melawan suara makanan tanpa bergantung pada obat penurun berat badan.

Yang bisa kita lakukan yakni mengubah isyarat makanan kita, jika memungkinkan, dengan mengubah lingkungan kita. Jadi, ini akan melibatkan mencari tahu apa pemicunya.

Misalnya, bila iklan TV membuat kita ingin makan, kita bisa menghindarinya. Jika memiliki makanan tertentu di rumah menyebabkan keinginan yang tak tertahankan, tidak menyimpan makanan tersebut di rumah bisa menjadi strategi yang membantu.

Tips lainnya yaitu berfokus pada nutrisi dan makan dengan cara yang membuat kenyang, yang berarti memasukkan banyak protein dan serat dalam makanan kita.

Sementara itu, mengabaikan rasa lapar fisik, menghindari kelompok makanan tertentu dari tubuh, atau mengikuti diet yang terlalu ketat justru bisa membuat suara makanan lebih keras pada sebagian orang.

Merencanakan makanan dan camilan terlebih dahulu bisa membantu. Tidur yang cukup dan mengelola stres juga penting.

Sumber: Medical Daily, Antara

© 2025 Amanz Media Sdn Bhd