Oxford University Press mengumumkan ‘brain rot’ atau ‘pembusukan otak’ sebagai Kata Tahun Ini untuk tahun 2024. ‘Brain rot’ berisiko memiliki dampak terhadap penurunan kesehatan mental karena berkaitan dengan penggunaan media sosial yang tergolong dangkal.

Lalu apa yang dapat dilakukan untuk menghadapi, menangkal ‘brain rot’. Pilah pilihlah yang Anda konsumsi melalu ranah digital. Digitalisasi yang ada selain dapat dikonsumsi untuk relaksasi, hiburan yang sifatnya ringan, juga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan diri. Sejumlah konten “daging” dapat Anda konsumsi. Konten-konten yang sekiranya dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, serta memantik ide.

Kekerapan menyantap konten “daging” maka algoritma dari perangkat digital Anda pun akan berkisar di hal tersebut. Anda pun dapat mengikuti di media sosial, para pakar, para ahli di berbagai bidang. Kiranya dari mereka dapat belajar dan berkembang mengenai macam-macam ilmu.

Tak hanya mengonsumsi, Anda pun dapat turut serta mengisi ruang digital dengan konten bermutu. Dari keahlian, keterampilan yang Anda miliki, dapat disalurkan pada “pipa-pipa digital” melalui kanal media sosial Anda.

Lalu, apalagi yang dapat dilakukan? Pertimbangkan pula untuk membaca buku fisik. Di Swedia sebagai contoh, menggalakkan kembali buku-buku fisik untuk dibaca anak usia sekolah.

Membaca buku fisik juga dapat dilakukan lintas usia, lintas generasi. Rentang perhatian yang terkikis akibat paparan berlebih dari ranah digital, bisa diperbaiki dengan membaca buku fisik. Nikmati membacanya sebagai relaksasi, menambah ilmu, serta sebagai upaya melatih fokus dan rentang perhatian.

Menangkal brain rot juga dapat diupayakan dengan bermain di luar ruangan, lakukan mesra alam. Lalu, sejumlah aktivitas seperti musik, melukis, olahraga dapat menjadi cara untuk mengisi waktu serta mengasah bagian kecerdasan tertentu.

Sejumlah permainan yang merangsang pikiran juga dapat menjadi opsi. Seperti mengisi teka-teki silang, bermain puzzle, merakit mainan, dan lain-lain.