Pada film Ada Apa Dengan Cinta? 2 dikisahkan Cinta dan teman-temannya berlibur bersama di Yogyakarta. Dari sekelumit fragmen tersebut tergambarkan tentang gaya liburan. Cinta telah memperhitungkan hari ke harinya akan pergi ke mana saja.
Itinerary yang disusun memperhitungkan berbagai faktor, seperti Milly yang sedang hamil sehingga dipilihlah medan yang ramah, serta sejumlah buruan kuliner, dan buah tangan.

Dari kilasan bagian adegan tersebut, adakah akan Anda terapkan pada vakansi di libur Lebaran nanti? Tentu terdapat berbagai macam gaya liburan, hal itu berpulang pada selera masing-masing. Ada yang merencanakan dengan detail akan kemana saja, ada yang lebih moderat dengan mencari titik-titik tertentu saja (misalnya kuliner, buah tangan, wisata alam), serta melihat keadaan nanti di tempat wisata.
Berbagai macam gaya liburan tersebut juga dapat berpengaruh pada akankah berlibur sendiri atau berkelompok. Ada yang merasa lebih nyaman berlibur sendiri, seperti dapat fokus pada rencananya atau sesuai mood-nya. Ada yang lebih nyaman bersama-sama, karena senang kebersamaan, serta bisa tolong-menolong bila ada kendala di perjalanan.
Untuk berlibur dalam kelompok, dengan contoh kasus geng Cinta di atas, maka dapat menyimak faktor risiko dari personel di kelompok; hobi-kegemaran-tujuan dari masing-masing personel yang perlu dipertimbangkan karena berpengaruh pada destinasi, transportasi, akomodasi, bujet, dan sebagainya.
Gaya liburan pun dapat dipengaruhi oleh faktor umur. Hal tersebut seperti diperlihatkan pada cerita pendek Kepada Suhail di Kota Batu karya Dee Lestari. Berikut petikan cerita pendeknya:
Dengan gamblang kukatakan lewat komunikasi tertulis kita, ada dua jenis aktivitas yang tidak mau kulakukan. Pertama, meloncat. Kedua, berenang. Kamu, yang berusia lima belas tahun lebih muda, melakukan semua itu tanpa ragu sebagai bagian dari pekerjaanmu. Pahami, Suhail, ini bukan semata-mata soal usia, melainkan pula penerimaan. Aku sudah menerima bahwa di usiaku saat ini, aku tidak akan meloncat dari tebing, tidak akan berenang di laut lepas, atau perairan mana pun yang tidak bisa kulihat dasarnya dengan mata telanjang. Aku cukup puas menontoni orang-orang lain melakukannya lewat rekaman yang mereka bagi ke media sosial. Aku akan bertualang dengan cara lain dan definisi lain
Petikan cerita pendek tersebut bisa jadi menggambarkan kita pula yang cenderung menolak sejumlah kegiatan vakansi dikarenakan faktor umur.