Arifin Diterbitkan 21 September 2023

Sehat Dengan Camilan Yang Tepat 

Suka mengonsumsi camilan? Makanan ringan tak selalu berbahaya bagi kesehatan, karena tergantung apa yang dipilih untuk dikunyah di antara waktu makan serta waktu menyantapnya.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Nutrition menemukan bahwa menyantap camilan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit kardiovaskular.

Peneliti dari School of Life Course and Population Sciences dan ZOE, sebuah program nutrisi yang dipersonalisasi di London, menunjukkan menyantap makanan ringan setelah jam 21.00 berhubungan dengan indikator darah yang terkait kesehatan yang buruk.

Temuan tersebut belatar dari tim peneliti mengevaluasi kebiasaan mengudap 854 orang serta menemukan sekitar 95 persen partisipan mempunyai kebiasaan memakan camilan. Lalu, sebanyak 47 persen di antaranya makan dua kali sehari dan 29 persen makan lebih dari dua kali sehari.

Sekitar 26 persen partisipan mengonsumsi makanan utama yang sehat, namun mengonsumsi camilan berkualitas buruk. Sebagian besar mereka memilih makanan ringan seperti kue kering, buah, biji-bijian, keju dan mentega, kue dan pai, serta granola atau sereal batangan.

Para peneliti menemukan menyantap camilan tidak berbahaya, namun, dengan mengonsumsi pilihan makanan tinggi lemak dan gula, maka efek positif dari makanan sehat akan hilang.

Lalu orang-orang dalam studi yang memakan camilan setelah jam 21.00 cenderung memilih makanan yang tinggi lemak dan tinggi gula. Makanan tinggi energi tersebut dikaitkan dengan indikator darah yang lebih buruk bila dibandingkan dengan makanan ringan yang dikonsumsi pada waktu lain.

Menurut peneliti, mengganti makanan manis, makanan olahan dan minuman manis dengan makanan ringan bergizi seperti buah dan sayuran segar utuh, kacang-kacangan dan biji-bijian bisa membantu meningkatkan kesehatan kardiometabolik dan kontrol glikemik. Mengonsumsi makanan seimbang yang terdiri dari buah, sayuran, protein, kacang-kacangan merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan.

Sumber: Medical Daily, Antara